Bromo telanjur identik dengan Probolinggo. Padahal kawasan Gunung Bromo
mencakup empat wilayah, masing-maisng Probolinggo, Pasuruan, Malang,
dan Lumajang.
Memang tak dapat dipungkiri jika akses menuju
Gunung Bromo, Probolinggo paling lebih dikenal dibanding dengan tiga
daerah lainnya. Fasilitas wisatanya juga jauh lebih maju, karena
industri wisata Gunung Bromo telah lama dirintisnya lebih dulu.
Namun, tidak ada salahnya jika wisatawan mencoba berwisata ke Gunung
Bromo lewat Pasuruan. Dipastikan akan lebih seru, karena panorama
sepanjang perjalanan akan jauh lebih eksotis.
Berwisata ke
Gunung Bromo lewat Pasuruan bisa ditempuh lewat dua akses. Pertama lewat
Purwodadi - Nongkojajar - Tosari - Gunung Bromo. Kedua, Pasuruan -
Warungdowo - Ranggeh - Pasrepan - Puspo - Tosari - Gunung Bromo.
Bagi wisatawan yang datang dari Malang, bisa melalui pintu gerbang
Purwodadi (sebelah selatan Kebun Raya) terus Nongkojajar - Tosari -
Gunung Bromo. Sedangkan wisatawan yang datang dari arah Surabaya bisa
lewat Pasuruan - Warungdowo - Ranggeh - Puspo - Tosari - Gunung Bromo.
Atau jika ingin sekalian menikmati wisata agro, wisatawan bisa
memilih, akan masuk dari mana saja, dan pulangnya lewat mana, sebab
kedua pintu masuk tersebut juga saling berhubungan.
Jika ke
Gunung Bromo lewat Nongkojajar, wisatawan yang masuk lewat Purwodadi di
sepanjang perjalanan akan disuguhi panorama "landscaping" yang indah.
Di ladang yang kontur tanahnya berundak akan terlihat para petani
melakukan kegiatan budi daya pertanian berbagai komoditas.
Memasuki wilayah Nongkojajar wisatawan akan melewati perkebunan apel,
bunga krisan, stroberi, durian, buah naga, paprika, sayur mayur, serta
peternakan sapi perah. Di Nongkojajar wisatawan tidak hanya cukup
memandanginya, buah-buahan serta hortkkulotura nan ranum, tapi juga bisa
menikmatinya.
Sedangkan jika lewat Pasuruan, wisatawan akan
menikmati panorama alam pedesaan yang unik, dan menarik. Memasuki
wilayah Pasrepan wisatawan akan melewati pasar tradisional buah-buahan,
seperti pisang, mangga, durian, nangka, petai, dan empon-empon.
Aneka jenis komoditas produksi para petani darikaki Gunung Bromo
tersebut bisa dibeli dengan cara borongan. Namun, jika ingin sekadar
untuk mencicipi juga ada yang dijual secara perorangan/eceran.
Sesampai di wilayah Puspo wisatawan akan melihat kehidupan pedesanan
yang unik. Di tanah hutan Puspo wisatawan akan berpasasan dengan para
warga yang meluncur pulang dari hutan dengan membawa rumput, kayu
maupun, hasil hutan lainnya dengan menggunakan geledekan.
Geledekan merupakan kendaraan yang terbuat dari kayu yang digunakan
warga sebagai alat angkut. Namun kendaraan tersebut hanya bisa meluncur
ke bawah, karena tenaganya hanya memanfatkan hukum grafitasi alam.
Geledekan merupakan moda kendaraan yang ramah lingkungan, karena
tidak menggunakan bahan bakar jenis apapun. Geledekan hanya bisa
meluncur,sehingga jika akan digunakan harus ditarik terlebih dulu ke
tempat yang lebih tinggi.
Memasuki wilayah Tosari, wisatawan
akan disuguhi hutan yang masih berselimut kabut. Vegetasi hutan di
wilayah Tosari relatif masih rapat, meski setiap tahunnya cenderung
terus berkurang, seiring pemanfaatan untuk lahan pertanian.
Di wilayah Tosari, wisatawan selain dapat menyaksikan ladang sayuran
yang merupakan produk utama wqarga setempat, juga bisa disaksikan ladang
gandum, yang merupakan lahan percontohan pengembangan budi daya gandum
di Indonesia.
Dari dua akses jalan menuju Gunung Bromo tersebut, wistawan baru
bisa menggunakan mobil pribadi atau travel, karena belum tersedia
kendaraan umum. Namun; sesampainya di Tosari wisatawan yang akan
meneruskan ke Gunung Bromo harus ganti mobil wisata setempat, yakni
sebuah jip khusus angkutan wisata.
Keharusan menggunakan
mobil jip wisata, semata demi keamanan dan kenyamanan wisatawan.
Mobil-mobil pribadi bisa ditinggal di halaman pendapa Agung Wonokitri,
yang merupakan lahan parkir terkahir, atau ditinggal di temat
penginapan, yakni di hotel atau penginapan.
Biaya sewa mobil
jip khusus wisata ulang alik Tosari - Gunung Bromo sebesar Rp350 ribu,
dengan obyek wisata Puncak Penanjakan dan Puncak Gunung Bromo.
Puncak Penanjakan merupakan destinasi utama Gunung Bromo yang hanya
bisa dikunjungi lewat Pasuruan. Dari puncak Penanjakan wisatawan akan
bisa menyaksikan Matahari terbit yang eksotik, serta lanskap Gunung
Bromo nan-memesona.
Mau mencoba. Silakan.(*)
SUMBER : antarajatim
Artikel yang sangat berguna yang dibahas dalam situs ini ... tentu akan sangat membantu bagi pembaca yang membutuhkan referensi. Salam Kenal
BalasHapusSewa Bus Pariwisata